Sekilas Tentang Syaikh KH Sa’adih Al-Batawi

Syaikh KH Sa’adih Al-Batawi adalah Pimpinan Majelis Dzikir As-Samawat dan pembina Pondok Pesantren Daarul Mughni Al Maliky Al Hasany di Cileungi Bogor. Beliau Ulama Ahlusunnah Wal Jamaah yang sangat dekat dengan yatim, fakir miskin, sedikit tidur dan banyak lapar. Harta, tenaga, pikiran dan seluruh waktunya dihabiskan untuk mengajarkan ajaran Rasulullah SAW, tidak hanya melalui ajaran tapi melalui contoh dan prilaku. 

Dalam berda’wah beliau masuk ke tepi-tepi laut sampai naik ke ujung bukit dan pegunungan serta merambah ke berbagai pelosok wilayah nusantara. Beliau memberikan layanan pengobatan untuk umum bukan hanya untuk muslim secara cuma-cuma di rumahnya yang dilaksanakan setiap malam Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu, sedangkan malam lainnya beliau gunakan untuk berda’wah. 

Selain sebagai seorang ahli dakwah, beliau juga mengelola suberdaya ekonomi berbasis kerakyatan. Di bawah kepemimpinannya yang kharismatik, Majelis Dzikir As-Samawaat mengembangkan sumber ekonomi jamaah melalui BMT, Tambak Ikan, Tambak Udang dan kebun mangga, yang kesemuanya digunakan untuk kepentingan da’wah. Rencana ke depan beliau akan mengembangkan supermarket syariah.

Dengan pola manajemen da’wah modern beliau telah jauh memulai pengembangan laboratorium masyarakat melalui desa binaannya sejak tahun 1993. Dengan ketinggian sifat dermawannya dan layanannya kepada masyarakat yang bersifat cuma-cuma, murid-muridnya menyebut beliau sebagai ”khadimul ummat”. Beliau mengajarkan kepada muridnya Al-Qur’an dan Sunnah sebagai solusi kehidupan, dan menekankan hidup yang istiqomah. 

Dalam berda’wah beliau menekankan pentingnya kebersamaan sesama asatidz, dan menghindari one man show dan yang paling dilarang oleh beliau adalah meminta bayaran ketika berda’wah apalagi sampai pasang tarif (ittabiu man la yasalukum ajron). Dengan penuh kesabaran beliau mengajarkan kepada murid-muridnya baik dengan lisan maupun dengan contoh perbuatan tentang pentingnya hidup zuhud. Dalam metodologi pengenalan ajaran tasawuf yang disebutnya sebagai tasawuf intelektual dengan sangat menarik beliau membimbing seluruh murid-muridnya. 

Media khalwat beliau kenalkan dengan mempersiapkan tempat khusus di Desa Kohod, Tanjung Burung-Tangerang. Semuanya itu beliau lakukan hanya untuk menemukan dan mencari ridho Allah SWT. Beliau adalah tokoh tasawuf abad modern yang selalu membawa angin segar dari pemikiran keagamaannya sehingga murid-muridnya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari rakyat biasa, ulama-ulama soleh, para jendral, pengusaha, praktisi hukum, hingga para akademisi.

Pada Tanggal 18 Rabiul Akhir 1429 H atau tanggal 25 April Tahun 2008 M. Sayyid Alawy Al Maliky bersilaturahmi ke Majelis Dzikir As-Samawat Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Beliau memberikan Ijazah dan Amanah kepada Syaikh KH Sa’adih Al-Batawi sebagai khalifah di Indonesia, penerus ajaran Rasulullah SAW di bawah Panji Ahlu Sunnah wal Jama’ah yang berpusat di Ma’had Al-Maliky, Makkah Al-Mukarromah, Saudi Arabia.

Sayyid Abbas bin Sayyid Alawy Al Maliky Al Hasany adalah Ulama Ahlusunnah waljamaah di Makkah, adik kandung dari Sayyid Muhammad bin Alwy Al Maliky Al Hasany. As Sayyid Alwi bin Abbas Al Maliky Al Hasany ayahanda Sayyid Abbas bin Alawy Al Maliky seorang alim ulama terkenal dan ternama di kota Makkah. Beliau adalah salah satu guru dari ulama-ulama sepuh di Indonesia, seperti K.H. Hasyim Asy’ari. KH. Abdullah Faqih Langitan, dan Kyai Manshur, dan yang lainnya. Setelah beliau wafat penerus da’wahnya dilanjutkan oleh putra beliau sendiri yaitu As Sayyid Muhammad kakak dari Sayyid Abbas. 

Setelah kakaknya wafat pada tanggal 15 Ramadhan 1425 H (2004 M) yang dimakamkan di pemakaman Al Ma’la disamping makam istri Rasulullah SAW Khadijah binti Khuwailid ra., maka Sayyid Abbas berperan sebagai penerus Ma’had Al-Maliky Al-Hasany.

As-Sayyid Muhammad kakak dari Sayyid Abbas merupakan pendidik Ahlus Sunnah wal Jama’ah, seorang ’alim kontemporer dalam ilmu hadits, ’alim mufassir (penafsir) Qur’an, Fiqh, doktrin (’aqidah), tasawwuf, dan biografi Nabawi (sirah). Beliau adalah da’i, pengajar, pembimbing, dosen, dan juga penceramah penulis unggul. Tidak kurang dari 100 buku yang telah dikarangnya, yang telah beredar di seluruh dunia. Salah satu karyanya yang monumental adalah Mafahim Yujibu an-Tusahhah (Konsep-konsep yang perlu diluruskan).

Karya beliau banyak menantang rekan-rekan senegaranya, kaum Salafi-Wahhabi, dan membuktikan kesalahan doktrin-doktrin mereka dengan menggunakan sumber-sumber dalil mereka. Untuk keberanian intelektualnya ini, Sayyid Muhammad dituduh sebagai ”seorang yang sesat”. Beliau pun dicekal sebagai pengajar di Masjidil Haram. Kitab karangannya dilarang beredar, Jabatan Professor di Ummul Qura dicabut. Beliau ditangkap dan passport-nya dtahan. Namun, dalam menghadapi semua itu beliau sikapi dengan sabar dan bahkan cahaya keulamaannya dan tasawufnya semakin cemerlang. Namun dunia Muslim memaksa kaum Salafi-Wahhabi untuk menghentikan usaha tekanan tersebut dan akhirnya beberapa di antara mereka ada yang berpihak dan mendukung beliau.


Kegiatan As-Samawaat

Kegiatan-kegiatan As-Samawaat mencakup pada kegiatan lahiriyah dan batiniyah yang berupa pembangunan moral pribadi, keluarga dan masyarakat. Kegiatan besar yang telah dimiliki As-Samawaat sampai saat ini telah sampai pada 7 bentuk kegiatan yaitu :

1. Wadah pengobatan, yaitu As-Samawaat setiap malam Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu membuka pengobatan melalui terapi tasawuf. Pengobatan dimulai pukul 20.00 WIB sampai 04.00 WIB dengan pelayanan cara Islami dan muatan-muatan ibadah dengan tanpa dipungut biaya apapun dari mereka yang datang berobat.

2. Forum kajian dan riyadloh Spiritual Mingguan yaitu setiap malam jum’at (untuk laki-laki) dari pukul 21.00 WIB sampai menjelang subuh dan setiap malam selasa (untuk laki-laki dan perempuan) dari pukul 20.00 sampai ± 00.00 WIB. Didalamnya berupa bedah Al Qur’an perspektif tasawuf, tela’ah kritis kitab tasawuf, dan dzikir serta doa.

3. Forum kajian dan riyadloh spiritual Bulanan yaitu setiap Minggu ke empat tiap bulannya mulai pukul 07.00 WIB sampai menjelang Dzuhur. Di dalamnya berupa ; Muhasabah Al-Qur’an, kajian hadist, presentasi amaliah, dzikir dan do’a.

4. Wadah Silaturahmi dan keilmuan di tiap wilayah kantong-kantong jama’ah As-Samawaat. Sampai saat ini wilayah yang telah didomisili jama’ah As-Samawaat meliputi pada : Jakarta (Pusat, Selatan, Utara, Timur dan Barat), Bogor (Cilengsi dan Kota), Tangerang, Depok, Bekasi, Tambun, Karawang, Cirebon, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan. Kegiatan di wilayah-wilayah tersebut dikenal dengan pembinaan distrik-distrik. Didalamnya dibangun nilai-nilai persaudaraan, ilmu kemasyarakatan, ilmu-ilmu syari’at dan strategi dakwah gerakan moral.

5. Dakwah bil hal, yaitu dikenal di As-Samawaat dengan “amaliah”. Kegiatan tersebut adalah pengentasan kemiskinan dan pembangunan mental ala As-Samawaat. “amaliah” dapat dilakukan secara kolektif dan individual yaitu dengan memberikan bantuan financial, membangun fasilitas umum dan ibadah serta membimbing mental spiritual pada semua masyarakat miskin tanpa mengenal status dan golongan. “amaliah” ini telah berjalan seumur berdirinya As-Samawaat yaitu sudah menginjak tahun ke sebelas, yang telah mencakup 25 desa binaan di sepanjang pesisir pantai Tangerang.

6. Dakwah bil lisan, yaitu dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan agama yang komprehensif dan universal melalui ceramah-ceramah keagamaan. Kegiatan berupa tabligh-tabligh akbar, mimbar bebas, dialog dan lainnya yang bersifat penyampaian melalui lisan. Kegiatan bil lisan As-Samawaat telah dilakukan di beberapa kota-kota besar di tanah air ini yaitu : Jakarta, Bogor, Bandung, Jonggol, Cikarang, Depok, Tangerang, Bekasi, Tambun, Karawang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Purwokerto, Semarang, Salatiga, Padang, dan Samarinda (Kalimantan Timur).

7. Kegiatan lobi, yaitu dengan melakukan silaturahmi kepada para Alim Ulama yang istiqomah dan kepada para Umaro yang jujur dan amanah untuk mengajak bekerja sama dalam membangun Negara, bangsa dan agama. 

Kegiatan lobi As-Samawaat dilakukan dari tokoh-tokoh masyarakat kampung sampai masyarakat kota. Lobi yang sudah dilakukan As-Samawaat dan telah mencapai hasilnya, yaitu pada bidang hukum (As-Samawaat telah memiliki beberapa pengacara, notaris dan jaksa yang masih aktif), bidang politik dari tingkat kelurahan sampai ke-Presidenan (Jama’ah As-Samawaat banyak berasal dari birokrat yang amanah), bidang militer (As-Samawaat selalu bekerja sama dengan militer dari Kepolisian maupun TNI untuk mengadakan pencerahan mental spiritual), dan bidang agama (Setiap bulannya ulama dari berbagai wilayah di Indonesia aktif mengadakan pencerahan di As-Samawaat)
KH Saadih Sang Khadimul Ummat -Pengobatan Gratis

Syaikh KH Sa’adih Al Batawi memulai dakwah dengan pendekatan melalui metode pengobatan sebagaimana dilakukan oleh Sunan Gunung Jati.
Pengobatan terhadap urusan lahir dan batin dilakukan setiap malam sejak ba’da ‘Isya sampai menjelang subuh tanpa memungut imbalan apapun dari mereka yang datang berobat & tanpa membedakan status sosial mereka.
Satu persatu pasien dilayani dengan pendekatan agama (terapi tasawuf).
Bahkan sering kali Beliau mengeluarkan uang untuk dibagikan kepada para pasien, khususnya para dhu’afa ketika batin Beliau merasakan itu harus dilakukan.

0 Response to "Sekilas Tentang Syaikh KH Sa’adih Al-Batawi "